Wednesday, April 17, 2013

ALLAH...



 Dengan nama Allah, Yang Maha Pemurah, lagi Maha Mengasihani.

[1:2] Segala puji tertentu bagi Allah, Tuhan yang memelihara dan mentadbirkan sekalian alam.


2. Al-Baqarah


[7]
(Dengan sebab keingkaran mereka), Allah mematerikan atas hati mereka serta pendengaran mereka, dan pada penglihatan mereka ada penutupnya; dan bagi mereka pula disediakan azab seksa yang amat besar.
[8]
Dan di antara manusia ada yang berkata: “Kami telah beriman kepada Allah dan kepada hari akhirat”; padahal mereka sebenarnya tidak beriman.
[9]
Mereka hendak memperdayakan Allah dan orang-orang yang beriman, padahal mereka hanya memperdaya dirinya sendiri, sedang mereka tidak menyedarinya.
[10]
Dalam hati mereka (golongan yang munafik itu) terdapat penyakit (syak dan hasad dengki), maka Allah tambahkan lagi penyakit itu kepada mereka; dan mereka pula akan beroleh azab seksa yang tidak terperi sakitnya, dengan sebab mereka berdusta (dan mendustakan kebenaran).



[15]
Allah (membalas) memperolok-olok, dan membiarkan mereka meraba-raba dalam kesesatan mereka (yang melampaui batas itu).
[17]
Perbandingan hal mereka (golongan yang munafik itu) samalah seperti orang yang menyalakan api; apabila api itu menerangi sekelilingnya, (tiba-tiba) Allah hilangkan cahaya (yang menerangi) mereka, dan dibiarkannya mereka dalam gelap-gelita, tidak dapat melihat (sesuatu pun)
[19]
Atau (bandingannya) seperti (orang-orang yang ditimpa) hujan lebat dari langit, bersama dengan gelap-gelita, dan guruh serta kilat; mereka menyumbat jarinya ke dalam telinga masing-masing dari mendengar suara petir, kerana mereka takut mati. (Masakan mereka boleh terlepas), sedang (pengetahuan dan kekuasaan) Allah meliputi orang-orang yang kafir itu.
[20]
Kilat itu pula hampir-hampir menyambar (menghilangkan) penglihatan mereka; tiap-tiap kali kilat itu menerangi mereka (dengan pancarannya), mereka berjalan dalam cahayanya. Dan apabila gelap menyelubungi mereka, berhentilah mereka (menunggu dengan bingungnya). Dan sekiranya Allah menghendaki, nescaya dihilangkanNya pendengaran dan penglihatan mereka; sesungguhnya Allah Maha Kuasa atas tiap-tiap sesuatu.
[22]
Dia lah yang menjadikan bumi ini untuk kamu sebagai hamparan, dan langit (serta segala isinya) sebagai bangunan (yang dibina dengan kukuhnya); dan diturunkanNya air hujan dari langit, lalu dikeluarkanNya dengan air itu berjenis-jenis buah-buahan yang menjadi rezeki bagi kamu; maka janganlah kamu mengadakan bagi Allah, sebarang sekutu, padahal kamu semua mengetahui (bahawa Allah ialah Tuhan Yang Maha Esa).
[23]
Dan kalau kamu ada menaruh syak tentang apa yang Kami turunkan (Al-Quran) kepada hamba kami (Muhammad), maka cubalah buat dan datangkanlah satu surah yang sebanding dengan Al-Quran itu, dan panggilah orang-orang yang kamu percaya boleh menolong kamu selain dari Allah, jika betul kamu orang-orang yang benar.
[26]
Sesungguhnya Allah tidak malu membuat perbandingan apa sahaja, (seperti) nyamuk hingga ke suatu yang lebih daripadanya (kerana perbuatan itu ada hikmatnya), iaitu kalau orang-orang yang beriman maka mereka akan mengetahui bahawa perbandingan itu benar dari Tuhan mereka; dan kalau orang-orang kafir pula maka mereka akan berkata: “Apakah maksud Allah membuat perbandingan dengan ini?” (Jawabnya): Tuhan akan menjadikan banyak orang sesat dengan sebab perbandingan itu, dan akan menjadikan banyak orang mendapat petunjuk dengan sebabnya; dan Tuhan tidak akan menjadikan sesat dengan sebab perbandingan itu melainkan orang-orang yang fasik;
[27]
(Iaitu) orang-orang yang merombak (mencabuli) perjanjian Allah sesudah diperteguhkannya, dan memutuskan perkara yang disuruh Allah supaya diperhubungkan, dan mereka pula membuat kerosakan dan bencana di muka bumi. Mereka itu ialah orang-orang yang rugi.
[28]
Bagaimana kamu tergamak kufur (mengingkari) Allah padahal kamu dahulunya mati (belum lahir), kemudian Ia menghidupkan kamu; setelah itu Ia mematikan kamu, kemudian Ia menghidupkan kamu pula (pada hari akhirat); akhirnya kamu dikembalikan kepadaNya (untuk diberi balasan bagi segala yang kamu kerjakan).

[55]
Dan (kenangkanlah) ketika kamu berkata: “Wahai Musa! Kami tidak akan beriman kepadamu sehingga kami dapat melihat Allah dengan terang (dengan mata kepala kami)”. Maka kerana itu kamu disambar petir, sedang kamu semua melihatnya.

[60]
Dan (ingatlah) ketika Nabi Musa memohon supaya diberi air untuk kaumnya, maka Kami berfirman: “Pukullah batu itu dengan tongkatmu”, (ia pun memukulnya), lalu terpancutlah dari batu itu dua belas mata air; sesungguhnya tiap-tiap satu puak (di antara mereka) telah mengetahui tempat minumnya masing-masing. (Dan Kami berfirman): “Makanlah dan minumlah kamu dari rezeki Allah itu, serta janganlah kamu bertebaran di muka bumi ini dengan melakukan kerosakan”.
[61]
Dan (kenangkanlah) ketika kamu berkata: “Wahai Musa, kami tidak sabar (sudah jemu) dengan makanan yang semacam sahaja; maka pohonkanlah kepada Tuhanmu untuk kami, supaya dikeluarkan bagi kami sebahagian dari apa yang tumbuh di bumi; dari sayur-sayurannya, dan mentimunnya, dan bawang putihnya, dan adas (kacang dalnya), serta bawang merahnya”. Nabi Musa menjawab: “Adakah kamu mahu menukar sesuatu yang kurang baik dengan meninggalkan yang lebih baik? Turunlah kamu ke bandar kerana di sana kamu boleh dapati apa yang kamu minta itu”. Dan mereka ditimpakan dengan kehinaan dan kepapaan, dan sudah sepatutnya mereka mendapat kemurkaan dari Allah. Yang demikian itu ialah disebabkan mereka kufur (mengingkari) ayat-ayat Allah (perintah-perintah dan mukjizat-mukjizat yang membuktikan kebesaranNya); dan mereka pula membunuh Nabi-nabi dengan tidak ada alasan yang benar. Yang demikian itu ialah disebabkan mereka menderhaka dan mereka pula sentiasa menceroboh.
[62]
Sesungguhnya orang-orang yang beriman, dan orang-orang Yahudi dan orang-orang Nasora (Nasrani), dan orang-orang Saabien sesiapa di antara mereka itu beriman kepada Allah dan (beriman kepada) hari akhirat serta beramal soleh, maka bagi mereka pahala balasannya di sisi Tuhan mereka, dan tidak ada kebimbangan (dari berlakunya kejadian yang tidak baik) kepada mereka, dan mereka pula tidak akan berdukacita.

[64]
Kemudian sesudah itu kamu membelakangkan perjanjian setia kamu itu (tidak menyempurnakannya); maka kalau tidaklah kerana limpah kurnia Allah dan belas kasihanNya kepada kamu (dengan membuka pintu taubat), nescaya menjadilah kamu dari golongan orang-orang yang rugi.

[66]
Maka Kami jadikan apa yang berlaku itu sebagai suatu hukuman pencegah bagi orang-orang yang ada pada masa itu dan orang-orang yang datang kemudian, dan suatu pengajaran bagi orang-orang yang (hendak) bertaqwa.
[67]
Dan (ingatlah), ketika Nabi Musa berkata kepada kaumnya: “Sesungguhnya Allah menyuruh supaya kamu menyembelih seekor lembu betina”. Mereka berkata: “Adakah engkau hendak menjadikan kami ini permainan?” Nabi Musa menjawab: “Aku berlindung kepada Allah daripada menjadi salah seorang dari golongan yang jahil (yang melakukan sesuatu yang tidak patut)”.

[70]
Mereka berkata lagi: “Pohonkanlah kepada Tuhanmu untuk kami, supaya diterangkanNya kepada kami lembu betina yang mana satu? Kerana sesungguhnya lembu yang dikehendaki itu kesamaran kepada kami (susah kami memilihnya), dan kami insya Allah akan mendapat petunjuk (untuk mencari dan menyembelih lembu itu)”.

[72]
Dan (ingatlah), ketika kamu membunuh seorang manusia, kemudian kamu tuduh-menuduh sesama sendiri tentang pembunuhan itu, padahal Allah tetap melahirkan apa yang kamu sembunyikan.
[73]
Maka Kami (Allah) berfirman: “Pukulah si mati dengan sebahagian anggota lembu yang kamu sembelih itu” (Mereka pun memukulnya dan ia kembali hidup). Demikianlah Allah menghidupkan orang-orang yang telah mati, dan memperlihatkan kepada kamu tanda-tanda kekuasaanNya, supaya kamu memahaminya.
[74]
Kemudian sesudah itu, hati kamu juga menjadi keras seperti batu, bahkan lebih keras lagi. Padahal di antara batu-batu itu ada yang terpancar dan mengalir air sungai daripadanya; dan ada pula di antaranya yang pecah-pecah terbelah lalu keluar mata air daripadanya; dan ada juga di antaranya yang jatuh ke bawah kerana takut kepada Allah; sedang Allah tidak sekali-kali lalai daripada apa yang kamu kerjakan.
[75]
(Sesudah kamu – wahai Muhammad dan pengikut-pengikutmu – mengetahui tentang kerasnya hati orang-orang Yahudi itu) maka bolehkah kamu menaruh harapan bahawa mereka akan beriman kepada seruan Islam yang kamu sampaikan itu, padahal sesungguhnya telah ada satu puak dari mereka yang mendengar Kalam Allah (Taurat), kemudian mereka mengubah dan memutarkan maksudnya sesudah mereka memahaminya, sedang mereka mengetahui (bahawa perbuatan itu salah)?
[76]
Dan apabila mereka (orang-orang Yahudi pada zaman Rasulullah) bertemu dengan orang-orang yang beriman, mereka berkata: “Kami telah beriman”; dan apabila mereka berjumpa sesama sendiri, mereka berkata: “Patutkah kamu ceritakan kepada mereka (orang-orang Islam) dengan apa yang telah diterangkan oleh Allah kepada kamu (di dalam Kitab Taurat mengenai kebenaran Nabi Muhammad) untuk menjadikannya hujah (bukti) yang dapat mengalahkah kamu di sisi Tuhan kamu? Tidakkah kamu berakal?”
[77]
(Mereka berani berkata demikian) dan tidakkah mereka ketahui bahawasanya Allah mengetahui apa yang mereka rahsiakan dan apa yang mereka lahirkan?
[79]
Kecelakaan besar bagi orang-orang yang menulis Kitab Taurat dengan tangan mereka (lalu mengubah Kalam Allah dengan rekaan-rekaan mereka), kemudian mereka berkata: “Ini ialah dari sisi Allah”, supaya mereka dengan perbuatan itu dapat membeli keuntungan dunia yang sedikit. Maka kecelakaan besar bagi mereka disebabkan apa yang ditulis oleh tangan mereka, dan kecelakaan besar bagi mereka dari apa yang mereka usahakan itu.
[80]
Dan mereka berkata: “Kami tidak sekali-kali akan disentuh oleh api neraka kecuali beberapa hari yang tertentu”. Katakanlah (wahai Muhammad): “Adakah kamu sudah mendapat janji dari Allah supaya (dengan itu) Allah tidak akan menyalahi janjiNya, atau hanya kamu mengatakan atas nama Allah sesuatu yang tidak kamu mengetahuinya?”

[83]
Dan (ingatlah wahai Muhammad), ketika Kami mengikat perjanjian setia dengan Bani Israil (dengan berfirman): “Janganlah kamu menyembah melainkan Allah, dan berbuat baiklah kepada kedua ibu bapa, dan kaum kerabat, dan anak-anak yatim, serta orang-orang miskin; dan katakanlah kepada sesama manusia perkataan-perkataan yang baik; dan dirikanlah sembahyang serta berilah zakat”. Kemudian kamu berpaling membelakangkan (perjanjian setia kamu itu) kecuali sebahagian kecil dari kamu; dan sememangnya kamu orang-orang yang tidak menghiraukan perjanjian setianya.

[85]
Kemudian kamu ini (wahai Bani Israil), kamu berbunuh-bunuhan sesama sendiri dan kamu usir satu puak dari kaum kamu keluar dari kampungnya; kamu pula saling bantu-membantu (dengan orang lain) untuk menentang mereka dengan melakukan dosa dan penganiayaan; padahal kalau mereka datang kepada kamu sebagai orang tawanan, kamu tebus mereka; sedang perbuatan mengusir mereka diharamkan juga atas kamu. Sesudah itu maka patutkah kamu hanya percaya kepada sebahagian (dari isi) Kitab Taurat dan mengingkari akan sebahagian yang lain? Maka tiadalah balasan bagi orang yang berbuat demikian itu dari antara kamu, selain dari kehinaan ketika hidup di dunia, dan pada hari kiamat akan ditolak mereka ke dalam azab seksa yang amat berat. Dan (ingatlah), Allah tidak sekali-kali lalai akan apa yang kamu lakukan.

[88]
Dan mereka (kaum Yahudi) berkata pula: “Hati kami tertutup (tidak dapat menerima Islam)”. (Sebenarnya hati mereka tidak tertutup) bahkan Allah telah melaknatkan mereka disebabkan kekufuran mereka, oleh itu maka sedikit benar mereka yang beriman.
[89]
Dan ketika datang kepada mereka sebuah Kitab dari Allah (Al Quran), yang mengesahkan apa yang ada pada mereka (Kitab Taurat), sedang mereka sebelum itu sentiasa memohon (kepada Allah) kemenangan atas kaum kafir musyrik (dengan kedatangan seorang Nabi pembawa Kitab itu). Setelah datang kepada mereka apa yang mereka sedia mengetahui kebenarannya (Nabi Muhammad dan Al Quran), mereka mengingkarinya; maka (dengan yang demikian), laknat Allah menimpa orang-orang yang kafir ingkar itu.
[90]
Sejahat-jahat perkara (yang mereka lakukan) ialah perbuatan mereka membeli kesenangan dirinya sendiri dengan mengingkari Al-Quran yang telah diturunkan oleh Allah, kerana dengki bahawa Allah menurunkan dari limpah kurniaNya (wahyu) kepada sesiapa yang dikehendakiNya di antara hamba-hambaNya (iaitu Nabi Muhammad s.a.w). Dengan sebab itu sudah sepatutnya mereka mendapat kemurkaan Allah bertalu-talu, dan orang-orang yang kafir itu akan beroleh azab sengsara yang menghinakan.
[91]
Dan apabila dikatakan kepada mereka: “Berimanlah kamu kepada apa yang telah diturunkan oleh Allah (kepada Nabi Muhammad)”, mereka menjawab: “Kami hanya beriman kepada apa yang telah diturunkan kepada kami (Taurat)”. Dan mereka ingkarkan (Kitab) yang lain yang diturunkan kemudian daripadanya, padahal Al-Quran itu benar lagi mengesahkan Kitab Taurat yang ada pada mereka. Katakanlah (wahai Muhammad): “Jika demikian mengapa kamu membunuh Nabi-nabi Allah pada masa yang lalu kalaulah kamu benar-benar orang-orang yang beriman?”.

[94]
Katakanlah (wahai Muhammad kepada kaum Yahudi): “Kalau syurga negeri akhirat itu telah menjadi hak istimewa untuk kamu pada sisi hukum Allah, tidak boleh dicampuri oleh orang-orang lain (seperti yang kamu dakwakan itu), maka cita-citakanlah mati (supaya kamu dimatikan sekarang juga), jika betul kamu orang-orang yang benar”.
[95]
Dan sudah tentu mereka tidak akan mencita-citakan mati itu selama-lamanya, dengan sebab dosa-dosa yang telah mereka lakukan; dan Allah sentiasa mengetahui akan orang-orang yang zalim itu.
[96]
Demi sesungguhnya engkau (wahai Muhammad) akan dapati mereka itu setamak-tamak manusia kepada hidup (yang lanjut masanya), dan (lobanya mereka kepada hidup itu) melebihi loba orang-orang kafir musyrik. Tiap-tiap seorang dari mereka suka kiranya ia boleh hidup seribu tahun, padahal umur panjang yang demikian, tidak akan dapat melepaskannya dari azab (yang disediakan oleh Allah). Dan (ingatlah), Allah sentiasa melihat akan apa yang mereka lakukan.
[97]
Katakanlah (wahai Muhammad): “Sesiapa memusuhi Jibril maka sebabnya ialah kerana Jibril itu menurunkan Al-Quran ke dalam hatimu dengan izin Allah, yang mengesahkan kebenaran Kitab-kitab yang ada di hadapannya (yang diturunkan sebelumnya), serta menjadi petunjuk dan memberi khabar gembira kepada orang-orang yang beriman”.
[98]
Sesiapa memusuhi Allah (dengan mengingkari segala petunjuk dan perintahNya) dan memusuhi Malaikat-malaikatNya dan Rasul-rasulNya, khasnya malaikat Jibril dan Mikail, (maka ia akan diseksa oleh Allah) kerana sesungguhnya Allah adalah musuh bagi orang-orang kafir.

[101]
Dan apabila datang kepada mereka seorang Rasul dari sisi Allah (Nabi Muhammad s.a.w), yang mengesahkan apa yang ada pada mereka, sebahagian dari orang-orang yang telah diberikan Kitab itu melemparkan Kitab Allah ke belakang mereka, seolah-olah mereka tidak mengetahui (kebenarannya).
[102]
Mereka (membelakangkan Kitab Allah) dan mengikut ajaran-ajaran sihir yang dibacakan oleh puak-puak Syaitan dalam masa pemerintahan Nabi Sulaiman, padahal Nabi Sulaiman tidak mengamalkan sihir yang menyebabkan kekufuran itu, akan tetapi puak-puak Syaitan itulah yang kafir (dengan amalan sihirnya); kerana merekalah yang mengajarkan manusia ilmu sihir dan apa yang diturunkan kepada dua malaikat: Harut dan Marut, di negeri Babil (Babylon), sedang mereka berdua tidak mengajar seseorang pun melainkan setelah mereka menasihatinya dengan berkata: “Sesungguhnya kami ini hanyalah cubaan (untuk menguji imanmu), oleh itu janganlah engkau menjadi kafir (dengan mempelajarinya)”. Dalam pada itu ada juga orang-orang mempelajari dari mereka berdua: ilmu sihir yang boleh menceraikan antara seorang suami dengan isterinya, padahal mereka tidak akan dapat sama sekali memberi mudarat (atau membahayakan) dengan sihir itu seseorang pun melainkan dengan izin Allah. Dan sebenarnya mereka mempelajari perkara yang hanya membahayakan mereka dan tidak memberi manfaat kepada mereka. Dan demi sesungguhnya mereka (kaum Yahudi itu) telahpun mengetahui bahawa sesiapa yang memilih ilmu sihir itu tidaklah lagi mendapat bahagian yang baik di akhirat. Demi sesungguhnya amat buruknya apa yang mereka pilih untuk diri mereka, kalaulah mereka mengetahui.
[103]
Dan kalau sebenarnya mereka itu tetap beriman dan bertaqwa (nescaya mereka akan mendapat pahala); sesungguhnya pahala dari sisi Allah itu adalah lebih baik, kalau mereka mengetahui.

[105]
Orang-orang kafir dari Ahli kitab, dan juga dari orang-orang musyrik, tidak suka kiranya diturunkan kepada kamu sedikit dari kebaikan (atau wahyu) dari Tuhan kamu Padahal Allah berhak menentukan rahmatNya kepada sesiapa yang dikehendakiNya; dan Allah (jualah Yang) mempunyai limpah kurnia yang amat besar.
[106]
Apa sahaja ayat keterangan yang Kami mansukhkan (batalkan), atau yang Kami tinggalkan (atau tangguhkan), Kami datangkan ganti yang lebih baik daripadanya, atau yang sebanding dengannya. Tidakkah engkau mengetahui bahawasanya Allah Maha Kuasa atas tiap-tiap sesuatu?
[107]
Tidakkah engkau mengetahui bahawa sesungguhnya Allah Yang Menguasai segala alam langit dan bumi? Dan tiadalah bagi kamu selain Allah sesiapapun yang dapat melindungi dan yang dapat memberi pertolongan.

[109]
Banyak di antara Ahli kitab (Yahudi dan Nasrani) suka kalaulah kiranya mereka dapat mengembalikan kamu menjadi kafir setelah kamu beriman, kerana dengki yang timbul dari diri mereka sendiri, sesudah nyata kepada mereka kebenaran (Nabi Muhammad s.a.w). Oleh itu, maafkanlah dan biarkanlah oleh kamu (akan mereka), sehingga Allah datangkan perintahNya. Sesungguhnya Allah Maha Kuasa atas tiap-tiap sesuatu.
[110]
Dan dirikanlah oleh kamu akan sembahyang dan tunaikanlah zakat dan apa jua yang kamu dahulukan dari kebaikan untuk diri kamu, tentulah kamu akan mendapat balasan pahalanya di sisi Allah. Sesungguhnya Allah sentiasa Melihat segala yang kamu kerjakan.

[112]
(Apa yang kamu katakan itu tidaklah benar) bahkan sesiapa yang menyerahkan dirinya kepada Allah (mematuhi perintahNya) sedang ia pula berusaha supaya baik amalannya, maka ia akan beroleh pahalanya di sisi Tuhannya dan tidaklah ada kebimbangan (dari berlakunya kejadian yang tidak baik) terhadap mereka, dan mereka pula tidak akan berdukacita.
[113]
Dan orang-orang Yahudi berkata: “Orang-orang Nasrani itu tidak mempunyai sesuatu pegangan (ugama yang benar)”; dan orang-orang Nasrani pula berkata: “Orang-orang Yahudi tidak mempunyai sesuatu pegangan (ugama yang benar)”; padahal mereka membaca Kitab Suci masing-masing (Taurat dan Injil). Demikian juga orang-orang (musyrik dari kaum Jahiliyah) yang tidak berilmu pengetahuan, mengatakan seperti yang dikatakan oleh mereka itu. Maka Allah akan menghukum (mengadili) di antara mereka pada hari kiamat mengenai apa yang mereka berselisihan padanya.
[114]
Dan siapakah yang lebih zalim daripada orang-orang yang menyekat dan menghalangi dari menggunakan masjid-masjid Allah untuk (sembahyang dan) menyebut nama Allah di dalamnya, dan ia berusaha pula untuk meruntuhkan masjid-masjid itu? Orang-orang yang demikian, tidak sepatunya masuk ke dalam masjid-masjid itu melainkan dengan rasa penuh hormat dan takut kepada Allah (bukan secara yang mereka lakukan itu). Mereka (dengan perbuatan itu) akan beroleh kehinaan di dunia, dan di akhirat kelak mereka mendapat azab seksa yang amat besar.
[115]
Dan Allah jualah yang memiliki timur dan barat, maka ke mana sahaja kamu arahkan diri (ke kiblat untuk mengadap Allah) maka di situlah arah yang diredhai Allah; sesungguhnya Allah Maha Luas (rahmatNya dan limpah kurniaNya), lagi sentiasa Mengetahui.
[116]
Dan mereka (orang-orang musyrik) berkata: “Allah mempunyai anak”. Maha Suci Allah (dari apa yang mereka katakan itu), bahkan Dia lah Yang memiliki segala yang di langit dan di bumi, semuanya itu tunduk di bawah kekuasaanNya.

[118]
Dan (orang-orang musyrik) yang tidak berilmu pengetahuan, berkata: “Alangkah eloknya kalau Allah berkata-kata dengan kami (mengenai kebenaran Muhammad) atau datang kepada kami sesuatu keterangan (mukjizat)?” Demikian pula orang-orang (kafir) yang terdahulu dari mereka pernah berkata seperti yang dikatakan oleh mereka; hati mereka (sekaliannya) adalah bersamaan (degil dan kufur). Sesungguhnya Kami telah pun menerangkan ayat-ayat keterangan (yang menjadi dalil dan bukti) kepada kaum yang mahu percaya dengan yakin.

[120]
Orang-orang Yahudi dan Nasrani tidak sekali-kali akan bersetuju atau suka kepadamu (wahai Muhammad) sehingga engkau menurut ugama mereka (yang telah terpesong itu). Katakanlah (kepada mereka): “Sesungguhnya petunjuk Allah (ugama Islam itulah petunjuk yang benar”. Dan demi sesungguhnya jika engkau menurut kehendak hawa nafsu mereka sesudah datangnya (wahyu yang memberi) pengetahuan kepadamu (tentang kebenaran), maka tiadalah engkau akan peroleh dari Allah (sesuatupun) yang dapat mengawal dan memberi pertolongan kepada mu.

[126]
Dan (ingatlah) ketika Nabi Ibrahim berdoa dengan berkata: “Wahai Tuhanku! Jadikanlah (negeri Makkah) ini, negeri yang aman sentosa, dan berikanlah rezeki dari berbagai jenis buah-buahan kepada penduduknya, iaitu orang-orang yang beriman kepada Allah dan hari akhirat di antara mereka”. Allah berfirman:” (Permohonanmu itu diterima) tetapi sesiapa yang kufur dan ingkar maka Aku akan beri juga ia bersenang-senang menikmati rezeki itu bagi sementara (di dunia), kemudian Aku memaksanya (dengan menyeretnya) ke azab neraka, dan (itulah) seburuk-buruk tempat kembali”.

[132]
Dan Nabi Ibrahim pun berwasiat dengan ugama itu kepada anak-anaknya, dan (demikian juga) Nabi Yaakub (berwasiat kepada anak-anaknya) katanya: “Wahai anak-anakku! Sesungguhnya Allah telah memilih ugama (Islam) ini menjadi ikutan kamu, maka janganlah kamu mati melainkan kamu dalam keadaan Islam”.


No comments:

Post a Comment